Selamat Datang Di Blog Pribadi Jumawan Jasman

Slide

Senin, 20 Juni 2011

Menikmati Celaan dan Kritik

Diantara kita pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelemahan ini selalu ajang untuk mendapat celaan dan kritikan dari berbagai pihak. Namun bukan halnya untuk kita tidak mencoba untuk selalu memperbaiki (intropeksi diri) demi mendekati kesempurnaan. Kita sebagai manusia yang tidak punya jaminan selalu benar maka perlu menyadari bahwa kita harus selalu memperbaiki kesalahan demi kesalahan.
Ada dua jenis orang dalam menghadapi celaan dan kritikan
1. Membalas celaan dan kritikan
Jenis orang seperti ini akan berusaha membalas celaan dan kritikan. Menurut A.Agym orang seperti ini akan memboroskan waktunya untuk memikirkan kemungkinan pembalasan. kejernihan dan kekotoran hatinya akan tampak jelas apabila memperoleh celaan dan kritikan. Bagi yang lemah hatinya dan akalnya akan mudah goyang. Sehingga akan mencoba mempertahankan diri dengan mengumpulkan berbagai alasan untuk membela diri atau mengungkapkan aib orang lain. Yang pada akhirnya menjadikan diri semakin tenggelam dalam kesengsaran hati dan kegelisahaan.
Persis seperti orang yang duduk diatas kursi dan dibawahnya ada seekor ular yang berbisa dan setiap saat bisa mengigitnya. Tiba - tiba datang orang lain memberitahukan baik dengan cara halus, santun dan bahkan ada yang keras. Tapi apa yang orang ini lakukan setelah mendengarkan pemberitahuan tersebut akan ada bahaya. Dia langsung mengambil kayu dan memukul orang tersebut bukan memukul ular yang ada dibawah mejanya.


2. Menikmati Celaan dan kritikan
Lain halnya dengan orang yang memiliki kejernihan hati dan tinggi akhlak. Ketika badai celaan dan kritikan, serta penghinaan seberat apapun, mereka tetap tegar. Malahan dia menikmatinya karena dia tahu bahwa masalah apapun yang menimpa dirinya semua seijin Allah. Allah pun tahu semua aib hambanya dan dia memiliki kekuasaan memberitahukan apa saja dan melalui apa saja. Terkadang berbentu nasehat halus, obrolan bersama teman, lelucuan dll. Maka buat apa kita membalas celaan dan kritikan itu, kalau Allah mengetahui semuanya dan memiliki kekuasaan memberitahukan segala aib itu kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
Pelajaran Pertama ketika kita mendapatkan celaan dan kritikan jangan membalas celaan dan kritikan karena akan menambah rumit
Pelajaran KeduaNikmati saja celaan dan kritikan dengan ketulusan hati sesuai dalam Al-Qur'an.
Pelajaran Ketiga Walaupun celaan dan kritikan apapun, Allah yang menentukan kemulian diri kita.

ada tiga cara orang menyampaikan celaan dan kritikan
1. Kritiknya benar dan caranya pun benar
kritik yang kita lakukan benar sesuai fakta yang terjadi serta dengan cara yang benar dan pada orang yang tepat. Contohnya, Ada seorang pemuda yang membuang sampah bukan pada tempatnya. Kita selaku pemerhati lingkungan memberikan kritikan pada orang tersebut bahwa membuang sampah bukan pada tempatnya akan memberikan dampak negatif. dan adapun caranya, kritik kita sampaikan pada saat berdua dengan pelaku bukan pada saat banyak orang disekitarnya karena akan menyakitkan bagi dia (membuat malu si pelaku).
2. Kritiknya benar tapi caranya menyakitkan
Kritik yang dilontarkan memang benar tapi terkadang kita lupa dengan caranya. Seperti contoh diatas,(1) langsung mengkritik si pelaku membuang sampah bukan pada tempatnya pada saat yang banyak orang, Hai kamu jangan buang sampah sembarang tempat dong, padahal disekitarnya banyak orang, siapa pun orang kalau didepan orang banyak disampaikan seperti akan memberikan efek rasa malu karena ketahuan.
3. Kritiknya Menyakitkan dengan cara menyakitkan
Kritik yang dilontarkan tidak benar dan melukai hati dan juga caranya pun menyakitkan.

Jadi diantara cara menyampaikan kritikan diatas, dimanakah kita berada???

Mudah - mudahan bermanfaat bagi kita semua


ditulis pada malam Selasa, tanggal 20 Juni 2011
Di Sekret Tapak Suci

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wajib Meninggalkan Pesan