Selamat Datang Di Blog Pribadi Jumawan Jasman

Slide

Rabu, 17 Oktober 2012

Pendakian


PERJALANAN / PENDAKIAN
Mendaki gunung adalah suatu olah raga keras, penuh petualangan dan membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan serta daya juang yang tinggi. Bahaya dan tantangan merupakan daya tarik dari kegiatan ini. Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk menguji kemampuan diri dan untuk bisa menyatu dengan alam. Keberhasilan suatu pendakian yang sukar, berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan melawan diri sendiri.
Di Indonesia, kegiatan mendaki gunung mulai dikenal sejak tahun 1964 ketika pendaki Indonesia dan Jepang melakukan suatu ekspedisi gabungan dan berhasil mencapai puncak Soekarno di pegunungan Jayawijaya, Irian Jaya (sekarang Papua). Mereka adalah Soedarto dan Soegirin dari Indonesia, serta Fred Atabe dari Jepang. Pada tahun yang sama, perkumpulan-perkumpulan pendaki gunung mulai lahir, dimulai dengan berdirinya perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung WANADRI di Bandung dan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) di Jakarta, diikuti kemudian oleh perkumpulan-perkumpulan lainnya di berbagai kota di Indonesia.


 JENIS PERJALANAN / PENDAKIAN
Mountaineering dalam arti luas adalah suatu perjalanan, mulai dari hill walking sampai dengan ekspedisi pendakian ke puncak-puncak yang tinggi dan sulit dengan memakan waktu yang lama, bahkan sampai berbulan-bulan.


Menurut kegiatan dan jenis medan yang dihadapi, mountaineering terbagi menjadi tiga bagian :

1. Hill Walking / Fell Walking
Perjalanan mendaki bukit-bukit yang relatif landai dan yang tidak atau belum membutuhkan peralatan-peralatan khusus yang bersifat teknis.

2. Scrambling
Pendakian pada tebing-tebing batu yang tidak begitu terjal atau relatif landai, kadang-kadang menggunakan tangan untuk keseimbangan. Bagi pemula biasanya dipasang tali untuk pengaman jalur di lintasan.

3. Climbing
Kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik khusus. Peralatan teknis diperlukan sebagai pengaman. Climbing umumnya tidak memakan waktu lebih dari satu hari.

Bentuk kegiatan climbing ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Rock Climbing
Pendakian pada tebing-tebing batu yang membutuhkan teknik pemanjatan dengan menggunakan peralatan khusus.
b. Snow & Ice climbing
Pendakian pada es dan salju.

4. Mountaineering
Merupakan gabungan dari semua bentuk pendakian di atas. Waktunya bisa berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Disamping harus menguasai teknik pendakian dan pengetahuan tentang peralatan pendakian, juga harus menguasai manajemen perjalanan, pengaturan makanan, komunikasi, strategi pendakian, dll.


KLASIFIKASI PENDAKIAN
Tingkat kesulitan yang dimiliki setiap orang berbeda-beda, tergantung dari pengembangan teknik-teknik terbaru. Mereka yang sering berlatih akan memiliki tingkat kesulitan / grade yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang baru berlatih.

Klasifikasi pendakian berdasarkan tingkat kesulitan medan yang dihadapi (berdasarkan Sierra Club) :
Kelas 1 : berjalan tegak, tidak diperlukan perlengkapan kaki khusus (walking).
Kelas 2 : medan agak sulit, sehingga perlengkapan kaki yang memadai dan penggunaan tangan sebagai pembantu keseimbangan sangat dibutuhkan (scrambling).
Kelas 3 : medan semakin sulit, sehingga dibutuhkan teknik pendakian tertentu, tetapi tali pengaman belum diperlukan (climbing).
Kelas 4 : kesulitan bertambah, dibutuhkan tali pengaman dan piton untuk anchor/penambat (exposed climbing).
Kelas 5 : rute yang dilalui sulit, namun peralatan (tali, sling, piton dll), masih berfungsi sebagai alat pengaman (difficult free climbing).
Kelas 6 : tebing tidak lagi memberikan pegangan, celah rongga atau gaya geser yang diperlukan untuk memanjat. Pendakian sepenuhnya bergantung pada peralatan (aid climbing).


 

SISTEM PENDAKIAN
1. Himalayan System, adalah sistem pendakian yang digunakan untuk perjalanan pendakian panjang, memakan waktu berminggu-minggu. Sistem ini berkembang pada pendakian ke puncak-puncak di pegunungan Himalaya. Kerjasama kelompok dalam sistem ini terbagi dalam beberapa tempat peristirahatan (misalnya : base camp, flying camp, dll). Walaupun hanya satu anggota tim yang berhasil mencapai puncak, sedangkan anggota tim lainnya hanya sampai di tengah perjalanan, pendakian ini bisa dikatakan berhasil.
2. Alpine System, adalah sistem pendakian yang berkembang di pegunungan Alpen. Tujuannya agar semua pendaki mencapai puncak bersama-sama. Sistem ini lebih cepat, karena pendaki tidak perlu kembali ke base camp, perjalanan dilakukan secara bersama-sama dengan cara terus naik dan membuka flying camp sampai ke puncak.


 PERSIAPAN BAGI SEORANG PENDAKI GUNUNG
Untuk menjadi seorang pendaki gunung yang baik diperlukan beberapa persyaratan antara lain :

1. Sifat mental.
Seorang pendaki gunung harus tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan di alam terbuka. Tidak mudah putus asa dan berani, dalam arti kata sanggup menghadapi tantangan dan mengatasinya secara bijaksana dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan yang dimiliki.

2. Pengetahuan dan keterampilan
Meliputi pengetahuan tentang medan, cuaca, teknik-teknik pendakian pengetahuan tentang alat pendakian dan sebagainya.

3. Kondisi fisik yang memadai
Mendaki gunung termasuk olah raga yang berat, sehingga memerlukan kondisi fisik yang baik. Berhasil tidaknya suatu pendakian tergantung pada kekuatan fisik. Untuk itu agar kondisi fisik tetap baik dan siap, kita harus selalu berlatih.

4. Etika
Harus kita sadari sepenuhnya bahwa seorang pendaki gunung adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang berlaku yang harus kita pegang dengan teguh. Mendaki gunung tanpa memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji, selain itu kita juga harus menghargai sikap dan pendapat masyarakat tentang kegiatan mendaki gunung yang selama ini kita lakukan.


 Tulisan ini hasil copy paste, namun lupa dimana saya mencopy, maaf bagi penulisnya. Hanya sekedar membagikan kepada yang membutuhkan.

Membuat Link Di Postingan


Aduh ku pengen banget bikin link di postingku tetapi bagaimana ya caranya. Hal seperti ini kadang muncul dibenak bagi pemula. Untuk itulah penulis mencoba berbagi pengalaman untuk membuat link. 

adapun kiat - kiat dilakukan yaitu :

  • Login di blog anda
  • Buat posting
  • Klik Link 
  • Masukkan nama tulisan yang muncul pada Text To Display
  • Paste alamat tujuan link anda pada Web Address
  • Klik pada Open this link in a new window (tujuan untuk membuka tab baru) 
        















  • Klik OK
  • Selesai
 untuk lebih jelas dapat dilihat pada contoh berikut klik disini


      

Membuat Link Tab Baru



Sebagai penggemar blog sudah sepantasnya dalam membuat link sudah hal yang mudah dilakukan. Ada beberapa cara membuat link diantaranya membuat link di Postingan Tidak usah berlama – lama, kita langsung praktek saja.
  1. Silahkan login di blog anda
  2. Klik Menu Tata Letak
  3. Klik Tambah Gadget

     



  4. Lalu muncul form dialog baru, cari HTML/JavaScript
  5. Klik gadget HTML/JavaScript

     

     
  6. Ketiklah kode untuk membuat link


 


 Kodenya

             <a href="http://cerita-jumawan.blogspot.com/" target="_blank">Jumawan</a>
 
    
penjelasannya, tulisan yang berwarna kuning adalah alamat website yang ingin dituju, tulisan yang berwarna biru bertujuan untuk buka tab baru,  Tulisan yang berwarna merah sebagai nama link anda
Untuk membuat lebih banyak daftar link, silahkan Copy dan Paste dan ganti link tujuannya. Supaya tersusun tambahkan kode <br/>

7. Klik Simpan
8. Selesai 

MEMBINASAKAN KESOMBONGAN


 

Kesombongan termasuk hal yang membinasakan dan tak seorangpun dari manusia yang terhindar samasekali darinya. Menghilangkan adalah fardhu 'ain dan tidak bias hilang dengan semata mata berangan angan, tetapi harus dengan pengobatan dan penggunaan berbagai obat yang mengikisnya.

Ada dua macam cara mengobati kesombongan :

  1. Mengikis habis akar akarnya dan mencabut pohonya dari tempat tanamannya dala hati.

    Dalam mengikis habis akarnya, pengobatannya melalui secara ilmi dan amali. 'Ilaj 'Ilmi ialah mengenal dirinya dengan Tuhannya. Apabila ia mengenal dirinya secara benar maa ia mengetahui bahwa dirinya lebih hina dari setiap yang hina dan lebih sedikit dari setiap yang sedikit, tidak ada sikap yang layak bagi dirinya kecuali tawadhu', merendahkan dan menghinakan diri (dihadapan Allah). ,ilaj 'amali ialah bersikap tawadhuu' kepada Allah dengan amal perbuatan dan kepada makhluk dengan senantiasa menjaga akhlak orang orang tawadhu'.

  2. Menolak hal hal yang muncul darinya dengan factor factor khusus yang dipakai manusia untuk menyombongkan diri atas orang lain. Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong dan angkuh.

Cara menghilangkan kesombongan :

  1. Membiasakan diri berkepribadian Al Qur'an (S. Al Jaatsiyah : 20 ) artinya : " Al Qur'an adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini ". Dengan Al Qur'an manusia dicerdaskan akalnya agar selalu membaca dan merenungkan ayat ayat Allah. Baik ayat Qauliyah yang terdiri 114 surah dan ayat Kauniyah yang merupakan fenomena alam yang ada disekitar kita. Melalui Al Qur'an , manusia yang bodoh menjadi pandai, yang gelap menjadi terang benderang, yang jahiliyah menjadi benar akhlaknya, yang keras hatinya menjadi lunak , yang kasar ucapannya menjadi lembut, yang galau menjadi tenteram, damai dan yang konflik keluarga menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah, penuh dengan kasih sayang dan kedamaian.
  2. Sabar dalam segala hal (Q.Surah Ali Imran : 200) yang artinya : " Hai orang orang yang beriman, bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetapllah bersiap siaga dan bertawalah kepada Allah supaya kamu beruntung ". Sabar adalah lawan dari mengeluh. Ibnu Qayyim berkata bahwa apa saja yang diberikan kepada seorang hamba didunia tidak lepas dari dua hal : Pertama, sesuatu yang sesuai dengan hawa nafsunya dan keinginan hawa nafsunya. Kedua, sesuatu yang bertentangan dengan hawa nafsunya dan keinginan hawa nafsunya. Dan ia harus bersabar dalam kedua kondisi tersebut. Jenis pertama yang sesuai dengan hawa nafsunya ialah kesehatan, kedamaian, jabatan, kekayaan dan semua jenis kelezatan yang diperbolehkan. Dalam hal ini, tidak ada ssuatu yang sangat ia butuhkan melainkan sifat sabar,. Ibnu Qayyim menjelaskan dengan memperhatikan hal hal berikut :

    Pertama, ia jangan cenderung kepadanya, tidak tertipu dengannya, tidak membuatnya arogan, pongah dan kegembiraan tercela yang pelakunya tidak dicintai Allah. Kedua, ia jangan larut dalam usaha mendapatkannya dan berlebih lebihan


  3.  

  4.